My Blog List

Resources

Kamis, 08 Desember 2011

Kesenian Lampung

Kesenian Lampung PrintE-mail

begawi_II_unila(Unila): Tari siger pengunten dan gambus yang merupakan kesenian khas Lampung mengawali pembukaan Be Excellent byGreat Action to Waking Up Our Solidarity for Lampung (BEGAWI II), hari ini Rabu (10/03) di Gedung Serba Guna (GSG) Universitas Lampung. Kesenian Lampung tersebut dibawakan oleh 5 orang santriwati dari Taman Pendidikan Al qur’an (TPA) Kawla dan 2 orang siswa dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) I Kedondong.

Levi Prihata, selaku ketua pelaksana kegiatan dalam sambutannya menyatakan kegiatan aksi bersih yang menjadi salah satu rangkaian acara BEGAWI II merupakan perwujudan Tri Sukses Unila yaitu disiplin, Tertib dan Bersih. Selain itu, mahasiswa pendidikan fisika ini juga memaparkan bahwa rangkaian acara terakhir yang berupa konser nasyid merupakan kegiatan galang dana untuk rumah dhuafa.
 
Sedangkan Ketua UKM Birohmah, Adi Inzar Kesuma mengharapkan agar seluruh rangkaian acara BEGAWI II dapat menjadi jawaban atas permasalahan moral, budaya dan kesejahteraan di Lampung. “Kata yang terdapat pada tema kali ini adalah bermoral. Ini untuk menjawab realita bahwa survei dari Departemen Agama tentang pemahaman membaca Al Qur’an, ternyata Lampung menempati posisi paling rendah,” kata Adi.

Masih menurut Adi, hipotesa dari Departemen Kebudayaan menyatakan bahwa bila budaya Lampung tidak dilestarikan maka pada tahun 2009 maka akan punah. Ia juga memaparkan bahwa Lampung merupakan propinsi termiskin kedua di Sumatera. Hal ini kontras sekali bila melihat kenyataan bahwa Lampung merupakan tempat transit perniagaan. Oleh karena itu acara galang dana merupakan salah satu jawaban yang disuguhkan untuk meningkatkan kesejahteraan Lampung.

Kegiatan ini dibuka oleh Pembantu Rektor III Unila, Prof. Dr. Sunarto, SH., MH, serta dihadiri oleh wakil presiden mahasiswa Unila, pejabat provinsi dan perwakilan dari berbagai Lembaga Kemahasiswaan (LK) di lingkungan Unila maupun dari luar Unila.

Pada akhir pembukaan, seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) tampil di panggung menyampaikan sebuah cerita dalam bahasa Arab. Setelah pembukaan, acara yang lebih dulu dilaksanakan adalah bazaar dan lomba-lomba yang terdiri dari bahasa Inggris, Arab, dan Bahasa Lampung (tingkat SMA/sederajat), serta story telling untuk tingkat SMP. [caca/redha]

0 komentar:

Posting Komentar