My Blog List

Resources

Kamis, 08 Desember 2011

Wilayah terluas di Lampung

 
                    Gambaran Umum
   
_Lampung Barat_

Kabupaten Lampung Barat dengan ibukota Liwa merupakan hasil pemekaran wilayah Kabupaten Lampung Utara berdasarkan Undang-Undang No.6 Tahun 1991. Kabupaten Lampung Barat secara administratif meliputi 14 kecamatan dan 171 desa, dengan luas wilayah kurang lebih 4.950,40 km2 (13,99 % dari luas wilayah Provinsi Lampung). Dari luas wilayah tersebut, 57 % di antaranya berupa hutan kawasan dan hutan lindung. Sementara itu, 43 % sisanya merupakan lahan yang dapat dibudidayakan antara lain untuk permukiman, pertanian, dan lain-lain.

Secara geografis, Kabupaten Lampung Barat terletak pada koordinat 4°47'16"- 5°56'42" LS dan 103°35'08"- 104°33'51" BT, dengan batas-batas wilayah meliputi Kabupaten Bengkulu Selatan dan Ogan Komering Ulu di sebelah utara, Kabupaten Lampung Utara, Lampung Tengah dan Kabupaten Tanggamus di sebelah timur, Samudera Indonesia dan Selat Sunda di sebelah selatan, serta Samudera Indonesia di sebelah barat. Penduduknya berjumlah 399.038 jiwa, yang sebagian besar (71,55 %) hidup dan tinggal di pedesaan serta pada umumnya mengandalkan pertanian sebagai mata pencaharian utama.

Sektor pertanian merupakan tulang punggung perekonomian daerah yang didominasi oleh komoditas perkebunan. Sektor ini menjadi penyumbang terbesar kegiatan ekonomi Lampung Barat, menguasai sebesar 70,97 persen. Dari jumlah tersebut, 45,37 persen berasal dari sektor perkebunan. Kopi merupakan komoditas unggulan, sehingga menjadikan Kabupaten Lampung Barat terkenal sebagai daerah penghasil kopi robusta terbesar di Lampung, bahkan di Indonesia.


SELAYANG PANDANG

KABUPATEN TULANG BAWANG

Pada saat terbentuknya/berdirinya Kabupaten Tulang Bawang pada tanggal 20 Maret 1997 wilayah Kabupaten Tulang Bawang pada saat itu memiliki wilayah terluas, 22% dari wilayah Propinsi Lampung. Dengan menyadari besarnya tantangan dan upaya percepatan pembangunan serta memperpendek rentang kendali pelayanan publik di wilayah Sai Bumi Nengah Nyappur ini, maka segenap elemen masyarakat dan sepenuhnya didukung oleh Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang,

Pada tahun 2008 Kabupaten Tulang Bawang ini dimekarkan menjadi 3 (tiga) wilayah daerah otonom baru (DOB) dengan Undang-Undang Nomor : 49 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Daerah Otonomi Kabupaten Mesuji dan Undang-Undang Nomor : 50 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Tulang Bawang Barat. Setelah wilayah ini dimekarkan, saat ini Kabupaten Tulang Bawang memiliki luas wilayah ± 4.385,84 Km2, yang tersebar dalam 15 wilayah Pemerintahan Kecamatan, 4 Kelurahan dan 148 Kampung. Walaupun wilayah ini telah dimekarkan, Kabupaten Tulang Bawang tetap memiliki beragam potensi sumber daya alam dan keragaman budaya yang sangat potensial untuk dikembangkan dalam upaya mencapai kesejahteraan segenap lapisan masyarakat.

Kabupaten Tulang Bawang hanya berjarak sekitar 120 Km Ibukota Propinsi Lampung, Bandar Lampung. Sedangkan dari Jakarta dengan menggunakan transportasi udara ± 45 menit dari Bandara Soekarno Hatta menuju Bandara Raden Intan II (Branti) dilanjutkan dengan 2 jam jalan darat menuju kota Menggala Kabupaten Tulang Bawang. Bagi yang ingin menggunakan transportasi darat jarak dari Jakarta ke Menggala  dapat ditempuh ± 8 jam melewati Pelabuhan Laut Merak Bakauheni.

a. Geografis
Kabupaten Tulang Bawang dengan Ibukota Menggala, berjarak kurang lebih 120 km dari Ibukota Propinsi.
Batas-batas Wilayah kabupaten sbb:
Sebelah Utara               :  Kabupaten Mesuji

Sebelah selatan            :   Kabupaten Lampung Tengah

Sebelah Timur               :  Laut Jawa
Sebelah Barat               :  Kabupaten Tulang Bawang Barat.

b. Topografi
Secara topografi daerah Tulang Bawang dibagi menjadi 4 bagian:
a.    Daerah daratan, ini merupakan daerah terluas yang dimanfaatkan untuk pertanian.
b.    Daerah rawa, terdapat sepanjang Pantai Timur dengan ketinggian 0-1 m, yang merupakan daerah rawa pasang surut.
c.    Daerah River Basin, terdapat dua River Basin yang utama yaitu River Basin Tulang Bawang, dan River Basin sungai- sungai kecillainnya.
d.    Daerah Alluvial, meliputi pantai sebelah timur yang merupakan bagian hilir (down steem dari sungai-sungai besar yaitu Tulang Bawang, dan Mesuji) dimanfaatkan untuk pelabuhan.

c. Iklim.

Hujan

Daerah Kabupaten Tulang Bawang beriklim Tropis, dengan musim hujan dan musim kemarau berganti sepanjang tahun. Temperatur rata-rata 31° C. Curah hujan rata-rata 2.000 - 2.500 mm/tahun.
Angin
Iklim Tropis Humod dengan angin laut lembab bertiup dari Samudera Indonesia dan Laut Jawa, dari arah Barat dan Barat Laut terjadi pada bulan November - Maret. Selama bulan Juli - Agustus, angin bertiup dari Timur dan Tenggara. Kecepatan angin rata-rata 5,83 km/jam.
Tanah
Secara garis besar Tanah di Tulang Bawang dibagi 6, antara lain Aluvial, Regosol, Andosol, Podsolik, Coklat, Latosol, dan Padsolik Merah Kuning (PMK).
Air
Selain sumber air tanah, sumber air lainnya adalah sumber air permukaan berupa sungai dan laut.
Mineral
Jenis mineral potensial dan strategis di Tulang Bawang adalah:
-       Pasir Kuarsa, terdapat disekitar Menggala dan Gedung Meneng.
-       Minyak Bumi, terdapat pada lapisan Palembang yang terakumulasi sebagai lanjutan dari 
         endapan Minyak Bumi di daerah Palembang; terpusat di sekitar Menggala.
-       Batu Bara, depositnya terdapat pada lapisan sedimen formasi endosit, yaitu bagian Hulu Way 
         Tulang Bawang.







0 komentar:

Posting Komentar